STUDI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEMPE MENJADI PUPUK CAIR ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN EM4 SEBAGAI INOKULAN

STUDI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEMPE MENJADI PUPUK CAIR ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN EM4 SEBAGAI INOKULAN
(Sebagai Sumber Belajar Peserta Didik Untuk Meningkatkan Materi Bioteknologi)

Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
dalam Ilmu Biologi

Oleh :
Ayu Annisa Riska Ananda
NPM: 911060069
Jurusan : Pendidikan Biologi




                                                      Pembimbing 1: Dr. H. Ahmad Asrori, M.A
                                                      Pembimbing 2 : Nurhaida Widiani M.Biotech


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN
LAMPUNG

1435 H / 2014 M











ABSTRAK

STUDI PROSES PENGOLAHAN LIMBAH CAIR TEMPE MENJADI
PUPUK CAIR ORGANIK DENGAN MENGGUNAKAN EM4
SEBAGAI INOKULAN

Oleh
Ayu Annisa Riska Ananda
911060069

Dalam industri rumahan pembuatan tempe akan menghasilkan produk sampingan, yaitu berupa limbah cair tempe yang langsung dibuang dengan cara dialirkan ke sungai atau pembuangan sekitar yang dapat menimbulkan pencemaran yang cukup berat karena mengandung polutan organik yang cukup tinggi. Dengan kondisi tersebut maka diperlukan penanganan terhadap limbah agar tidak menimbulkan pencemaran, lingkungan salah satunya dimanfaatkan sebagai bahan baku pupuk cair
Penguraian bahan baku limbah dapat menjadi pupuk organik cair dengan fermentasi yang dibantu dengan menggunakan inokulan EM4 selama 7 hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manakah dosis yang optimum terhadap kualitas pupuk cair organik ( C organik, Suhu, pH, NPK)

Sampel limbah cair tempe diperoleh di Pasar Koga, Bandar Lampung. Pembuatan pupuk cair serta pengukuran Suhu dan pH dilaksanakan di Laboraturium Biologi IAIN Raden Intan Lampung. Analisis kadar C organik dan unsur NPK dilakukan di Politeknik Negeri Lampung. Penelitian ini menggunakan 3 perlakuan D1(EM4 10%), D2 (EM4 20%) dan D3 (EM4 30%)

Berdasarkan kualitas pupuk cair organik yang dihasilkan dari semua perlakuan menunjukkan hasil yang relatif baik, namun hasil yang terbaik adalah pada perlakuan D3 dengan konsentrasi EM4 30% dengan suhu 28°C, pH akhir 6,92, kadar N paling tinggi diantara yang lainnya yaitu 0,308% (mendekati standar SNI), P tersedia 0,276%, kalium 0,319%, C organik 7,044, dan kandungan hara makro sekunder CaO 0,277%

Kata kunci :
 EM4, Fermentasi, Pupuk Cair Organik, Limbah Tempe.









                                                                DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan terjemahannya, semarang

Elkail, Seputar Kita “Limbah Industri Pangan”. Tersedia: www.elkail.org dikunjungi pada 15 Januari 2013, pukul 23.30 WIB

Farida. Pembuatan Pupuk Organik (Kompos) Dari Arang Tebu dan Limbah Ternak. Jurnal Sainteks Vol 4 No 1. Lembaga Surakarta: PenelitianUniversitas Muhammadiyah Surakarta.

Fitria, Yulya. 2008. Pembuatan Pupuk Organik cair dari Limbah Cair Industri Perikanan Menggunakan Asam Asetat dan EM-4 (Effective Microorganisme 4). Bogor: IPB.

Fredi, et.all. 2009. Program Kreatifitas Mahasiswa Pengolahan Limbah Cair Tempe Menjadi Pupuk Cair Produktif (PCP). Despansar: Universitas Udayana. Tersedia: http://fredi-36-a1.blogspot.com/2009/11/pkm-pengolahan-limbah-cair-tempe.html. Dikunjungi 28 Februari 2013, Pukul 21.00 WIB

Ginting, Erliana. Produk Olahan Kedelai. Malang: Balai Penelitian Kacang Kacangan dan Umbi Umbian.

Hatta ,Muhammad. 2010. Aplikasi Pupuk Organik Nabati  Bagi Pertumbuhan Cabe Rawit. Jurnal Agrobio Vol.2 No. 2. Aceh: Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala.

Idaman, Nusa dan Heru. 1999. Teknologi Pengolahan Air Limbah Tahu-Tempe dengan Proses Biofilter Anaerob dan aerob. Jakarta:  Direktorat Teknologi Lingkungan, Deputi Bidang Teknologi Informasi, Energi Material dan Lingkungan. 

Kurniawati, Munawwaroh. 2008. Implementasi Hasil Penelitian Bioteknologi (Penambahan Mikroba Penghasil Fitase dan Protease Pada Campuran Pakan Ternak Ayam Boiler) Sebagai Sumber Belajar Materi Bioteknologi SMA Kelas X Semester II. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Lidyani, Puspita.2011. Sukses Membuat Pupuk Cair. Jakarta: Bentara Cipta Prima

Murni, et.all. 2005. Penggunaan EM4 dalam pengomposan limbah teh padat. Jurnal Penelitian ilmu    Pertanian Vol.3 No.2. Medan: FP UISU Medan.

Nasir,M. Fatkhurohman dan Agus M. 2011. Problem Manajemen Lingkungan dan Industrialisasi. Solo: UM Solo.

Rahayu, Winiarti, CC Nurwitri. 2012. Mikrobiologi Pangan. Bogor: IPB Press

Rahmah, Nur.2011  Studi pemanfaatan limbah cair tahu untuk pupuk cair tanaman. Surabaya: ITS.

Rahman, Nanik Astuti dan Herimbi Setyawati. 2010. Pengaruh Variasi Sumber Karbon dan Waktu Fermentasi Pada Proses Pembuatan Pupuk Cair dari Kulit Pisang : Jurnal Teknik Kimia Vol. 10, No.2 Desember. Malang

Ratnawati L et all. 2008. Analisis Mutu Gizi Tempe Selama Penyimpanan Dingin. Bogor:  ISJD LIPI, Bogor

Renda Diennazola, Syatrya Utama, Windi Listianingsih. 2011. “Bijak Memilih” Pupuk, Tabloid Agribisnis Dwimingguan AGRINA. Tersedia: http://www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=7&aid=2886. Dikunjungi pada sabtu, 1 Februari 2014, pukul 22.30 WIB

Ruhil R. 2008. Pengaruh Pemberian Air Limbah Tempe Sebagai Pupuk Organik terhadap pertumbuhan dan hasil tomat (Lypersicum esculentum MILL.). Malang : UIN Malang.

Simeamelak, M. ett.all. Evaluation of Effective Microorganisms on Production Perfomance of Rhode Island Red Chiks. USA: Global Journal of Science Frontier Research Agriculture and Veterinary Science.

Sinaga, Damayanti. 2009. Pembuatan Pupuk Cair dari Sampah Organik dengan Menggunakan Biosca Sebagai Starter. Medan: USU.

Susetya, Darma. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik Untuk ztanaman Pertanisn dan Perkebunan. Jakarta: Pustaka Baru press.

Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik.  E-book Yogyakarta: Kansius

Suwahyo, Untung. 2011. Petunjuk Praktis Penggunaan Pupuk Organik Secara Efektif dan Efisien. Jakarta: Penebar Swadaya.

Untobogang. 2012. Dunia Tani. Detik.com, dikunjungi 25 Januari 2014. Pukul 21.00 WIB

Wiryani, Erry. 2010. Analisis Kandungan Limbah Cair Pabrik Tempe. Jurnal Sainteks. Semarang: Lab. Ekologi dan Biosistematik FMIPA, UNDIP.

Wulandari, Sri., dkk. 2013. Pengembangan Sumber Belajar Pada Konsep Bioteknologi Bagi Siswa SMA Berbasis Riset Pengaruh 2.4 Bichlorophenoxyacetic acid (2.4D) dan Benzyl Amino Urin (BAP) Terhadap Multiplikasi Eksplan Buah Naga (Hylocereus costaricensis) Melalui Teknik Kultur Jaringan. Lampung: FMIPAUniversitas Lampung

Wongso, Suntor. 2003. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan Usaha Pengelolaannya. Surakarta: UNS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

EVOLUSI PROKARIOT, PROTISTA, MUNCULNYA KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERKEMBANGAN KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP

kaitan Ekologi, Environmentalisme, Evolusi (INDONESIA MEGABIODIVERSITY COUNTRY)